Photo Galery

The On Demand Global Workforce - oDesk

Rabu, 23 Juni 2010

Membuat splash screen pada Aplikasi Delphi

. Rabu, 23 Juni 2010
0 komentar

Splash screen merupakan tampilan yang kita lihat pertama kali waktu kita menjalankan sebuah aplikasi. Splash screen ini biasanya ditampilkan untuk mengurangi kejenuhan user sewaktu program masih dalam tahap inisialisasi.

Untuk membuat splash scren tersebut caranya sebagai berikut :

  1. Bikin dulu form utamanya.
  2. Tambahkan form yang akan digunakan sebagai splash screen (dari menu File, pilih New Form). Beri nama form tersebut dengan FrmSplash.
  3. Tambahkan komponen Timer (terletak pada tab Win32), beri nama dengan tmMainTimer.
  4. Tambahkan kode berikut pada events onTimer dari komponen Timer tersebut :
    tmMainTimer.Enabled := False;

  5. Dari menu Project, pilih Options.
  6. Pindah ke tab Forms.
  7. Dari bagian auto create forms akan terlihat dua buah form. Pilih Form yang akan digunakan sebagai splash screen dan klik tombol ">" untuk memindah form splash screen ke bagian Available forms.
  8. Kalau sudah klik OK.
  9. Sekarang dari menu View, pilih Project Source. Pada program utama buatlah form splash screen sebelum inisialisasi dilakukan.

Untuk lebih jelasnya lihat potongan program berikut ini :


program Project1;

uses Forms,

Unit1 in 'Unit1.pas' {Form1},
Unit2 in 'Unit2.pas' {FrmSplash};

{$R *.RES}

begin
FrmSplash := TFrmSplash.Create(Application);
FrmSplash.Show;
FrmSplash.Update;
while FrmSplash.tmMainTimer.Enabled do Application.ProcessMessages;
Application.Initialize;
Application.CreateForm(TForm1, Form1);
FrmSplash.Hide;
FrmSplash.Free; // menghapus form splash scren dr memory
Application.Run;
end.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 21 Juni 2010

[Kisah Inspiratif] Salty Coffe

. Senin, 21 Juni 2010
3 komentar

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang,namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik
padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi.
Karena kelihatannya laki laki itu menunjukkan sikap yang sopan,gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk disebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimaan harus memulai sebuah percakapan.
Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, “Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku ?” Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, “ Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?” Laki-laki itupun menjawab, “Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kalitaku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku,tentang kampung halamanku,aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana.” Ia mengatakan itu sambil berurai air mata,kelihatannya ia sangat tersentuh.
Gadis itu berpikir, “Apa yang diceritakan oleh laki laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya ”. Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.
Merekapun berpacaran Gadis iu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya.

Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia.
Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.
Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya.
Ia meninggalkan surat kepada istrinya,
“Sayangku, maafkan aku maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang “kopi asin”. Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita.
Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula.Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya,sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga.
Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku
aku baru meminum kopi asin
sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap
ingin mengenalmu dan
memilikimu selamanya,meskipun aku harus meminum kopi asin lagi ”.
Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya kopi asin itu?” “Sangat enak”,jawabnya.
Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum “kopi asin” (salty coffee) dengan
membuang ego,kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut,tetapi berkorban. “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,tetapi kepentingan
orang lain juga ”. Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

Klik disini untuk melanjutkan »»

[Kisah Inspiratif] Lima Menit Saja...

.
2 komentar

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah.

"Tuh.., itu putraku yang di situ," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.

"Wah, bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya.

"Lihat anak yangsedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku," sambungnya, memperkenalkan.

Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. "Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?"

Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,yaaa...?"

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?"

Lagi-lagi Jack memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pria itu bersenyum dan berkata, "OK-lah, iyalah..."

"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.

Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya...."

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas.Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 13 Juni 2010

Software Jadwal Piala Dunia 2010

. Minggu, 13 Juni 2010
0 komentar

Tahun 2010 kok masih pakai manual, tempel jadwal di tembok, tulis – tulis skor, nyusun klasemen grup sendiri.. Kelamaan gan.. Mending pake software ini.. Namanya World Cup 2010

South Africa Calendar alias Software Jadwal Piala Dunia..

Tinggal masuk – masukkin score, nanti dah otomatis nyusun klasemen,

yang lolos siapa saja, ketemu siapa, dsb..


Quote:

It’s a simple application for managing the FIFA World Cup South Africa 2010 . With this program you can view the match schedule, save the final score, show both groups and second stage table, build and export simple statistics and, optionally, you can also update the results on-line.

Nah kayaknya software ini cocok untuk menemani bergadang nonton piala dunia 2010 nih..

Langsung sedot saja di http://www.maknyos.com/jeq3kmdfqqdg/South_Africa_2010_1.1_2-maknyos.com.rar.html

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 27 April 2010

Internet Sharing dari modem dial up (Smart EVDO)

. Selasa, 27 April 2010
10 komentar

Iseng2 mikir "dial up pake modem smart bisa di share gak ya??", berujung keisengan pula yang berdampak gw ngisengin koneksi gw, hahaha ribet ya bacanya?? ga usah dipikirin lah..
Berawal dari ide goblok tersebut akhirnya gw coba ngakalin koneksi inet gw biar bisa di-share n dipake rame2, langsung aja gw jelasin gak pake basa-basi lagi dah..

Step one
Loe bikin ad hoc computer-to-computer, terserah mw loe kasih nama apa, pake WEP ato nggak, yang paling penting disini loe musti bikin network baru lah, supaya orang lain bisa connect k wifi loe. :-))

Step two
Masuk ke "adapter setting", disitu klik kanan "wireless terminal" -> properties, masuk ke tab sharing kemudian centang allow other computer connect internet trough this internet connection's".


Step three
Ini adalah point paling penting, loe gak usah ngrubah setting-an apapun termasuk IP ma DNS, biarin aja karena IP ad hoc loe udah langsung berubah otomatis.

Step four
Matiin firewall loe

Step terakhir
Sekarang temen loe tinggal connect aja k wifi yang loe buat tadi, inget temen loe juga gak usah pake ganti2 setting IP n DNS, cz ini juga dapet otomatis.

Gimana menurut loe? gampang banget kan? tapi itu semua gak akan loe taw kalo ga dari ngutak-atik sendiri n asal main coba2 aja, intinya jangan biarin rasa penasaran loe. Thax buat saohib gw Amirul yang telah berdedikasi punya "ide gila", ga lupa juga gw ucapin makasih buat "si semar" modem Smart EVDO kesayangan gw, hehehe.....

Ni penampakan di TKP :


Klik disini untuk melanjutkan »»
 
false-diary is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com